Selain kerap memberikan kritik kepada kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu juga lontarkan pernyataan miring dan menuding Pj Gubernur Jawa Barat yang baru, Komjen M Iriawan atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Iwan Bule telah melakukan tindakan yang kurang etis, yaitu dengan menggeledah rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar (Demiz).
Tudingan tersebut diungkapkan SBY dalam sebuah konferensi pers yang digelar tepat sebelum acara kampanye akbar pasangan Demiz-Demul di Bogor, Jawa Barat pada hari Sabtu (23/6) kemarin.
Dalam pernyataannya tersebut SBY mengatakan bahwa dia sangat prihatin karena sekarang ini banyak aparatur negara yang tidak netral dengan bukti bahwa dilakukannya penggeledahan rumah dimas Demiz oleh Iwan Bule. SBY juga herap kenapa penggeledahan tersebut tidak berlaku untuk pasangan calon lainnya.
Bahkan Demiz juga membenarkan bahwa rumah dinasnya tersebut telah digeledah oleh Iwan Bule, padahal 4 bulan lalu sudah dilakukan pemeriksaan serupa saat posisi Pj Gubernur Jabar masih dipegang oleh Ahmad Heryawan.
“Ada dua kali, yang awal sekali kan wajib, diperiksa di sana. Apakah kami menggunakan fasilitas negara atau tidak. Yang terakhir juga demikian. Setelah mengganti penjabat, barangkali kurang yakin, penjabat baru. Jadi diperiksa kembali,” ungkap Demiz.
Namun begitu SBY melontarkan tudingan tersebut, Iwan Bule langsung memberikan bantahannya. Iwan Bule mengatakan bahwa tidak ada namanya penggeledahan, yang ada adalah pemeriksaan aset saja.
“Sudah dijawab Kabag Umum sudah cukup jangan terus bergulir. Karena tidak ada itu rumah jabatan Wakil Gubernur bukan rumah Demiz. Aset Pemprov saya hanya diajak oleh Kabag rumah tangga untuk lihat aset itu aja,” tegas Iwan Bule.
Sebelum ini, Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Setda Provinsi Jabar Dedi Apendi telah menjelaskan sekaligus memberikan bantahan mengenai pemberitaan bahwa pihaknya telah melakukan penggeledahan terhadap rumah dinas Demiz.
Dalam pernyataannya, Dedi mengatakan bahwa yang ada hanyalah tindakan peninjauan dan pencatatan 11 titik aset yang mana dikelola oleh Bagian Rumah Tangga Pemprov Jawa Barat.
Dikarenakan hal tersebut, Iwan Bule justru merasa kasihan kepada SBY yang mana pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia dan sekarang menjadi bulan-bulanan di media sosial.
Iwan Bule juga mengatakan sekaligus menyarankan agar sebelum melontarkan pernyataan yang menyangkut pihak lain, ada baiknya SBY mencari bukti dan data terlebih dahulu, serta lebih baik memberikan masukan daripada melontarkan kritikan tanpa dasar.
“Saya pribadi tidak mempermasalahkan tudingan tersebut. Tapi sekarang saya kasihan melihat SBY dipojokkan di media soial karena pernyataannya itu. Kasihan di medsos sekarang cukup terpojok harusnya lihat dulu yang ngasih masukan,” jelas Iwan Bule.
Memang apa yang diungkapkan Iwan Bule tersebut cukup berdasar karena di tahun terakhir SBY menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sebelum Joko Widodo, banyak kritikan dan sindiran dari netizen yang ditujukan kepadanya.
Terlebih lagi ketika sudah tidak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia lagi, SBY semakin banyak menjadi bahan olok-olokan karena dianggap terlalu baper dalam menanggapi sesuatu.